Frans Kalikit BaraPetani Milenial Sumba Timur Hasilkan Ratusan Juta Rupiah dari Usaha Hortikultura
POS KUPANG.COM, SUMBA TIMUR - Frans Fredi Kalikit Bara atau yang biasa disapa Fredi membuktikan bahwa menjadi petani adalah pekerjaan yang bukan hanya mulia tapi juga menjanjikan.
Pemuda berusia 30 tahun ini menjelaskan bahwa selain bisa menjaga ketahanan pangan di suatu daerah, menjadi petani juga bisa menguntungkan terutama dalam menghasilkan pundi-pundi bahkan hingga ratusan juta rupiah.
Fredi merupakan salah satu calon Duta Petani Milenial yang sudah dicalonkan dan diverifikasi oleh SMK PP Negeri Kupang yang berasal dari Kabupaten Sumba Timur Provinsi NTT. Usaha pertanian yang dilakukannya adalah budidaya tomat, cabai, dan semangka.
“Tanaman Hortikultura mempunyai nilai jual yang bagus serta sama dengan yang dilakukan sebagai peningkatan suatu produk pertanian dan bisa juga sebagai peningkatan devisa Indonesia sebab setiap negara mempunyai persaingan untuk mencapai produk yang unggul pada bisang pertanianâ€, ujar Fredi.
Selain itu Fredi menambahkan bahwa hortikultura memberi manfaat untuk masyarakat dalam menyediakan makanan yang bermanfaat dan sehat untuk penghilang kepenatan dan stres saat berada pada wilayah perkotaan sebab kehadiran tanaman hortikultura bisa melihat sesuat yang menyenangkan dan alami.
Dalam proses budidayanya, Fredi juga menggandeng beberapa LSM untuk diajak kerjasama mulai dari persiapan lahan sampai panen. “Kami bekerja sama dengan Petani Muda Panah Merah (PMPM) Sumba dalam memilih pembibitan.
Pembibitan dilakukan ketika ingin mendapatkan tanaman yang akan dibudidayakan biasanya disebut juga perbanyakan tanaman. memperbanyak tanaman memiliki dua cara yakni generatif dan vegetatif, generatif dilakukan dengan penggunaan biji dan vegetatif dilakukan dengan tangan manusiaâ€, imbuh Fredi.
Selain itu, Fredi juga melakukan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan Pelatihan tentang teknik pengolahan lahan, hama dan penyakit, Nutrisi tanaman, pasca panen atau pemasaran dengan menggandeng perusahaan/ LSM seperti STUBE HEMAT, petrokimia Gresik, Nufarm, serta dinas pertanian Kab. Sumba Timur.
“Omzet yang dihasilkan sendiri bisa mencapai 100 juta rupiah dalam 1 tahun dengan jumlah rata-rata komoditas 10 ton/haâ€, tambahnya.
Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa petani milenial merupakan tumpuan harapan pertanian Indonesia di masa mendatang. "Petani milenial saat ini banyak meraup hasil dan keuntungan yang melimpah dari hasil bertani.
Kuncinya adalah mereka mengunakan akses market internasional dan komunitas pertanian untuk memasarkan hasil pertanian di dalam negeri dan luar negeri," papar Mentan SYL.
Sedangkan Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menambahkan bahwa selain memanfaatkan peluang, petani milenial lah yang mampu mendongkrak produktivitas dan menjaga kualitas dan menjamin kontinuitas produknya lewat inovasi teknologi.
“Anak muda milenial sekarang harus pintar-pintar membaca peluang apalagi dengan prospek menguntungkan dan mengembangkan daerahnya seperti ini. Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagiâ€, tutup Dedi. *)

0 Response to "Frans Kalikit BaraPetani Milenial Sumba Timur Hasilkan Ratusan Juta Rupiah dari Usaha Hortikultura"
Post a Comment